Pagi itu, ada pautan suara terdengar dari bilik perpustakaan. Ada senyum di antara kedua suara itu. Aku menikmati dengan penuh syukur akan senyummu yang selalu terukir setiap kali kamu berbicara tentang Katie yang bertemu Alex di sebuah kota bernama Southport. Kamu berhasil membawaku dalam ceritamu. Seolah kita naik perahu bersama di sebuah danau lalu hujan yang tiba-tiba datang membasahi semua canda tawa kita. Rasanya seperti kamu membawa Safe Haven sungguhan saat pagi itu.
Namun kini aku sungguh rindu suara itu, senyumnya, juga suasananya. Kesibukan yang menyebabkan jarak pautan suara itu. Aku rindu saat kamu berbicara dengan bahasa Inggris sambil terbata-bata. Aku rindu alis mu yang selalu bergerak tiap kali kamu tersenyum sambil meyakinkan ceritamu padaku.
-RANPP-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar