اسلام عليكم ورحمت الله وبركته

Sabtu, 28 Mei 2016

Tugas KMO (Membuat 10 ide)

Terkadang begitu banyak ide sampai tidak sempat ku tuangkan dalam tulisan. Terkadang pikiran ini kehabisan ide untuk dituliskan. Dan terkadang ide muncul dengan tetiba sambil menuliskannya sendiri apa yang ingin diungkap. Ya, terkadang ada benarnya juga untuk menuliskan segala sesuatu yang terlintas dalam benak. Karena siapa yang menyangka jika suatu saat sedikit yang sekelebat itu mampu menjadi yang terhebat. Baiklah, ini adalah tugas selanjutnya dari KMO, tentang 10 ide dari saya.

1. Seni
2. Keluarga
3. Impian
4. Kreativitas
5. Ekonomi
6. Motivasi
7. Sastra
8. Jodoh
9. Agama
10. Gaya hidup

-RANPP-
Purwokerto, May 28, 2016

Selasa, 24 Mei 2016

Tugas KMO (Artikel: Alasan saya menulis)

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri" - J.K. ROWLING

Inspirasi menulis itu berawal dari saat saya duduk di bangku SMP, tepatnya kelas 9. Saat itu ada tugas bahasa Indonesia dimana perintahnya membuat cerita pendek. Saya sama sekali belum pernah membuat sebuah cerita pendek. Dan saya sangat tidak bisa menulis semacam itu. Bahkan saya tidak suka membaca buku, terlebih buku pelajaran. Namun, karena tuntutan tugas menulis cerita pendek tersebut, akhirnya saya menulis cerita pendek dengan seadanya. Saat itu saya tidak berimajinasi saat menulis cerita pendek tersebut. Saya hanya menggunakan ingatan-ingatan tentang kejadian-kejadian di hari-hari  yang pernah saya lewati. Akhirnya saya menceritakan tentang kejadian persahabatan antara teman sekelas saya yang tiba-tiba rusak karena hal sepele. Tugas cerita pendek pun berhasil saya selesaikan. Tiba saatnya penilaian dari guru, dimana saya mendapat pernyataan yang mengejutkan. Guru bahasa Indonesia saya mengatakan bahwa saya berpotensi dan berbakat untuk menulis cerita yang bagus. Semenjak saat itu saya merasakan adanya sebuah 'percaya'. Percaya bahwa saya bisa menulis. Beberapa tahun berlalu dan saya semakin mencintai buku. Mengapa? Karena menurut kutipan yang saya baca bahwa jika kita ingin menulis maka kita harus membaca. Baca. Baca. Dan baca. Lalu baru kita bisa menulis.
Perjuangan membaca yang saya lalukan ternyata tidak sia-sia. Alhamdulillah saya berhasil beberapa kali menjadi kontributor dalam event kepenulisan cerpen tingkat nasional. Selama ini, saya baru berhasil mencapai pada tahap kontributor. Namun, suatu saat saya ingin memperoleh penghargaan yang lebih dari kontributor dalam bidang kepenulisan.
Entah mengapa saya semakin tertarik menulis. Menulis. Menulis. Dan menulis. Pernah saya membaca sebuah tips yang mengatakan bahwa jika kita tidak sanggup atau tidak tau apa yang akan kita tulis, kita mengalami kesuntukan atau kebuntuan akan sebuah ide, maka tulislah apa saja yang ada di pikiran kita. Tulis. Tulis. Dan tulis. Maka nanti ide tersebut akan mengalir dengan sendirinya. Saya mempraktikkan itu. Dan benar. Saya memulai dengan menuliskan apa saja yang saya rasakan, apa yang saya pikirkan. Saya tidak menulis menggunakan pena dan kertas. Saya lebih suka menulis dalam memo pada smartphone. Terkadang saya menulis hanya satu atau dua kata. Lalu berganti pada lembar berikutnya dan berikutnya. Akhirnya saya bisa merasakan ide yang mengalir dalam pikiran saya.
Mengapa saya menulis? Karena saya ingin berkarya. Karena saya tidak ingin dilupakan. Karena saya ingin dikenang melalui sebuah karya. Karena terkadang, saya bisa menyampaikan sebuah pesan melalui suatu karya. Sebuah pesan untuk seseorang tentunya. Bukan. Saya tidak ingin menunjukkan bahwa saya sombong dan jago menulis. Saya hanya menikmati cara ini. Bahwa saya bahagia apabila saya telah melakukannya. Dan saya akan terus menulis. Mencurahkan dan membagikan segala pikiran yang ada. Menuruti hasrat kecanduan untuk menuju perasaan bahagia dengan cara menuliskannya dalam sebuah karya. Dan semoga, bermanfaat untuk beberapa makhluk yang berkenan membacanya.

-RANPP-

Bulir 3: Kali Pertama


Sempat ku meragu. Dan ku pikir kau tak menggugu. Namun, yang terjadi sungguh lugu. Tiba-tiba saja batinku terdecak malu. Sungguh ku tersipu. Juga sedikit tersedu.

Sebuah momentum terjadi kali pertama. Aku tidak mengharap. Tadinya aku hanya bergurau. Lalu tiba-tiba saja mawar merah berada tepat di hadapanku. Ini mawar pertama. Bahkan bunga pertama dari seorang lelaki. Semoga ini adalah salah satu kebahagiaan dari berjuta juta kebahagiaan nantinya di antara aku dan kamu.

Terima kasih, kamu.

-RANPP-
Purwokerto, May 24, 2016

Sabtu, 21 Mei 2016

Bulir 2: Kekata lain untuk Kamu


Untuk kamu,
yang setiap saat menelisik dalam pikiranku
Untuk kamu,
yang selalu terselip dalam bait doa dan kata-kataku
Untuk kamu, 
yang bahkan tidak menyadari keberadaanku
Untuk kamu,
yang kerap membuatku resah akan ketidakhadiranmu
Untuk kamu,
yang membuatku rela menghabiskan waktu demi buaian kata-kata bias
Untuk kamu,
yang kelak Allah persatukan denganku
Untuk kamu,
jodohku yang masih dalam genggaman-Nya

Aku tidak yakin dengan hati ini
Apakah mengandung tentang rasa
akan seseorang itu
Jika ini yang namanya cinta
Biarlah Allah yang tentukan kuasa
Aku tidak menuntut apa-apa
Bahkan jika benar hati ini mengandung rasa
Aku hanya mampu berdoa dan meminta
Ya Allah..
Tolong kendalikan hasrat ini
Satu hal yang jangan Kau rubah
Yaitu...
Rasa bahagia saat aku berpuitis tentangnya

-RANPP-
Purwokerto, May 22, 2016