Mas, barangkali aku tak diizinkan menikmati rintik hujan bersamamu. Barangkali kita tak berada dalam satu garis bayangan yang sama saat senja. Pun barangkali kau tak sempat menilik ke belakang. Tak apa.
Mas, barangkali ada esok atau lusa atau kapan, dimana kau muncul sebagai yang lain. Barangkali alur kita sudah berbeda. Tak apa.
Mas, percayalah. Barangkali minuman teh kita tak lagi bersanding. Barangkali langkah kita tak sejajar. Atau barangkali sinar mata kita tak segaris. Tak apa.
Sungguh tak apa untuk segala yang terjadi diantara kita. Benarkah tak apa? Semudah apakah? Berat. Berulang kali ku menghafal 'tak apa' pada setiap yang terjadi. Setiap saat ku menelan alot untuk 'tak apa'. Sesekali ku tersenyum getir pada 'tak apa'. Namun, Allah selalu melintas dalam benak resahku. Allah membawakan hawa sejuk melalui nikmat syukur. Perlahan ku meniti. Tak lama ku mengerti.
Mas, kau tetap jadi tokoh utama dalam skenario ku, apapun alurnya. Perihal Allah yang memegang kendali, hanya Dia yang berhak membolak-balikkan atas perasaan ini.
-RANPP-
Purwokerto, September 25, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar